Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2019

Dibalik Suksesnya Culture Fest "Kadeso Wayangan Lerep"

Gambar
Sudah menjadi jadwal rutin tahunan bagi Desa Wisata Lerep yang jatuh pada bulan Agustus untuk mengadakan event spektakuler sekelas Dieng Culture. Culture Fest Deswita Lerep selain iriban pada puncaknya adalah Kirab Tumpeng dan pada malam harinya puncak pagelaran wayang kulit yang mengambil tema "Semar Mbangun Kayangan". Pertunjukan Wayang kulit berlangsung sangat meriah dan kerja tim Panitia serta Karang Taruna sangat kompak untuk menyukseskan acara tersebut. Kegiatan yang berlangsung pada hari Rabu Kliwon tanggal 28 Agustus 2019, diawali paginya dengan iring-iringan Tumpeng dimana start dimulai dari Halaman Omah Kebun Lerep dan berakhir di kediaman Bapak Kepala Dusun Lerep. Woow sungguh sesuatu yang membuat terharu semua orang yang menyaksikan pertunjukkan tersebut, karena hanya bermodal share via Whatshapp yang digerakkan oleh Kepala Desa Lerep maka spontanitas Ketua RT se-desa Lerep untuk menggerakan semua warga di lingkungan masing-masing langsung terlihat, selama 5 h

Lerep Juara lagi...di event Festival Desa Wisata dan Jambore Pokdarwis Tahun 2019.

Gambar
Desa Wisata Lerep memang tidak diragukan dalam hal prestasi, setiap tahun selalu berhasil memboyong kejuaraan baik tingkat Kabupaten maupun Provinsi. Di pertengahan tahun ini, Desa yang terkenal dengan atraksi seni dan kulinernya ini, berhasil menyabet juara umum dalam pagelaran lomba Festival Desa Wisata dan Jambore Pokdarwis Tingkat Kabupaten Semarang. Event tahunan yang diadakan Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang ini selalu diikuti rutin Desa Wisata Lerep, Lomba ini diadakan di Lapangan Bung Karno Kalirejo Ungaran pada tanggal 16-17 Juni 2019 dan diikuti oleh semua desa wisata di Kabupaten Semarang. Sungguh sesuatu yang tak diduga, Lerep masih layak menjadi juara lagi dengan memiliki ciri khas stand yang ala ndeso, go green dan kostum penjaga stand yang bernuansa ndeso membuat Lerep layak menjadi juara bertahan. Dengan mendapat bimbingan besar dari Bapak Sumariyadi, ST. selaku Kepala Desa Lerep membuat Lerep semakin maju pesat di bidang pariwisata, selain itu respon masyarakat yang
Gambar
Kesempatan baik bagi Desa Wisata Lerep untuk promosi lebih luas lagi, bulan Juli ini tepatnya tanggal 6 Juli 2019 mendapat kehormatan untuk tampil di Borobudur Festival mewakili Kabupaten Semarang. Bersama Kabupaten se-Jateng Lerep makin punya percaya diri untuk memperlihatkan karya seninya lewat Tari Semut. Tari ini dibawakan oleh anak-anak TK dan bercerita tentang filosofi semut yang mempunyai kebiasaan gotong-royong dalam mencapai sesuatu, seperti juga karakter masyarakat Lerep yang mempunyai sifat Guyub Rukun dalam memajukan desa. Memiliki wilayah desa yang luas dan penduduk yang besar membuat Lerep terus berbenah dan buktinya Lerep sudah dpercaya untuk tampil di pentas sekelas Borobudur Festival. Di borobudur Kabupaten Magelang merupakan tempat yang strategis untuk promosi desa wisata karena banyaknya turis lokal maupun internasional berkunjung. Tari Semut merupakan tari yang sering dipertunjukkan untuk menerima tamu wisata di desa Lerep...selanjutnya Lerep akan terus berka

Keren...Pokdarwis Rukun Santoso Menyabet Juara Umum Konvensi Pokdarwis Tingkat Provinsi 2019....

Gambar
Desa Wisata Lerep mendapat kesempatan lagi kesekian kalinya untuk mengikuti Lomba Konvensi Pokdarwis Tingkat Provinsi di DLAS Purbalingga, kalau tahun sebelumnya Desa Wisata Lerep belum berhasil meraih juara umum tahun ini benar-benar kejutan. Dengan berbekal semboyan "Guyub Rukun Cancut Wanda, Sak Iyek Sak Ika Kapti, Maju Bareng Mbangun Desa" Lerep memboyong warganya sejumlah 50 orang dan Pokdarwis Rukun Santoso berangkat pada hari Jum'at tanggal 27 Juli 2019. Perlombaan ini berlangsung pada hari Jum'at-Minggu, tanggal 27 - 29 Juli 2019 di D'LAS Purbalingga. Panitia Lomba sangat pandai memilih destinasi wisata untuk lokasi lomba, karena walaupun lokasi jauh dari homestay tapi suasana alam Purbalingga begitu exotic dan udara dingin tidak menghalami warga Desa Lerep untuk terus berjuang meraih hasil yang terbaik. Dalam benak warga bukan kemenangan yang utama tapi rasa guyub rukun yang akan terus ada di setiap langkah karena terbukti warga kami membawa semua

PROKLIM SOKAKU ASRI Menuju Juara Tingkat Nasional

Gambar
Jum'at 19 Juli 2019, Keramaian terjadi Di Desa Lerep yang terpusat di Lapangan Sidaleman Desa Lerep Kec. Ungaran Barat, Tepat pada hari itu Desa Lerep menggelar berbagai Acara dan Kegiatan Senam Bersama Warga Desa Lerep yang di hadiri oleh Camat Ungaran Barat, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kepala Dispermasdes Kab Semarang Dan Perwakilan OPD kab Semarang, selain acara senam dihari itu juga digelar acara Pasar Kuliner Ndeso Lerep Yang dimana didalam nya terdapat jajanan ndeso yang di lestarikan kembali oleh sebagian warga desa lerep. diantara menu-menu yang di jual yaitu Nasi Iriban, Aneka Getuk Tradisional, Dawet Nganten, Pecel Mlanding, Krowodan Udan Angin, Sego Jangung, dan masih banyak menu lain yang tersedia, selain acara Tersebut ternyata Juga di meriahkan dengan Kegiatan Pagelaran Seni Reog di lapangan Sidaleman. Usut punya usut ternyata rangkaian acara tersebut di fokus kan untuk menyambut tamu dari kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesi

POJOK LITERASI DESA WISATA LEREP

Gambar
Budaya literasi bukanlah suatu hal yang baru, sudah banyak dari berbagai kalangan mengetahui perkembangannya sampai saat ini. Namun bagi sebagian orang, berliterasi bukanlah suatu hal yang harus menjadi kebiasaan. Oleh karena itu, banyak gerakan-gerakan yang muncul ke masyarakat untuk terus menerus menyebarkan virus literasi, salah satunya komunitas kecil kami ini. Menurut data statistik dari The World Most Literate Nation Study, negara kita menduduki peringkat ke-60 dari total 61 negara. Peringkat yang sangat memprihatinkan bagi Negara sebesar Indonesia ini dan menurut presentase pun dari 1.000 orang masyarakat Indonesia, hanya satu orang yang rutin membaca buku. Ada beberapa faktor yang menyebabkan minat berliterasi pada masyarakat kita rendah. Pertama, belum ada kebiasaan membaca yang ditanamkan sejak dini. Seharusnya peran orang tua sangat diperlukan dalam meningkatkan kemampuan literasi anak, sehingga anak akan menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam bacaan dan membiasa